Secara georafis wilayah Indonesia didominasi oleh gunung api yang terbentuk akibat zona subduksi antara lempeng Eurasia dan lempeng Indo-Australia. Beberapa gunung api di Indonesia terkenal karena letusannya seperti Gunung Krakatau, Gunung Merapi dan baru-baru ini Gunung Sinabung dan Gunung Kelud. Letusan gunung berapi berdampak pada bencana yang cakupannya cukup luas. Disisi lain gunung berapi mempunyai potensi sebagai sumber energi baru dan terbarukan yang sementara ini belum dapat dikelola secara optimal. Hal inilah yang mendasari diselenggarakan Seminar Nasional Sain dan Teknologi (SNST) ke 5 Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim dengan tema “Potensi Gunung Berapi sebagai Sumber Energi Alternatif” dengan mengundang pembicara kunci Dr. Surono, Kepala Badan Geologi Nasional ESDM, Rabu, 25 Juni 2014 di Aula Kampus Unwahas.
SNST merupakan kegiatan ilmiah rutin yang diselenggarakan FT Unwahas, dimana pada SNST 5 tahun 2014 ini diikuti oleh 80 peserta pemakalah dan 35 peserta pendengar. Peserta pemakalah yang merupakan peneliti diantaranya dari Universitas Indonesia, Universitas Diponegoro, Universitas Sebelas Maret, Universitas Jenderal Sudirman, Universitas Lambung Mangkurat, Universitas Negeri Surabaya, Polines Semarang, LAPAN, BPPT, UPH Jakarta, Politeknik Jakarta dan beberapa utusan perguruan tinggi lainnya, demikian laporan yang disampaikan Ketua Panitia Penyelenggara, Darmanto, M. Eng pada pembukaan SNST yang juga dihadiri Pimpinan Universitas dan Fakultas di lingkungan Unwahas.
Dalam sambutan pembukaannya Rektor Unwahas, Dr. Noor Achmad MA, menyampaikan apresiasi kepada Fakultas Teknik yang telah berhasil menyelenggarakan seminar call paper yang ke lima, lanjutnya Ayat Al-Quran juga menyebutkan tentang gunung berapi, sehingga pasti didalam gunung berapi terkandung banyak manfaat yang dapat dimanfaatkan manusia jika manusia jeli dan mampu mengendalikannya dan rektor juga meminta diadakan seminar lanjutan yang mengkaji gunung berapi ditinjau dari Ayat Alquran.
Potensi panas bumi di Indonesia merupakan yang terbesar di dunia yang mencapai 40 %, potensi yang besar ini belum di manfaatkan. Indonesia baru memanfaatkan potensi energi lainnya dan itupun yang mengerjakan asing, demikian disampaikan Dr. Surono. Untuk dapat mengoptimalkan potensi panas bumi sebagai energi yang mampu menopang kebutuhan energi di Indonesia diperlukan kemauan politik dari pemerintah dan parlemen, imbuhnya.
