Unwahas adalah kampus rakyat yang menjagat (mendunia). Disebut kampus rakyat karena semua lapisan masyarakat dapat kuliah di Unwahas, baik tingkat ekonomi bawah, menengah sampai atas. Sedangkan menjagat karena Unwahas sudah dikenal di dunia internasional. Hal ini dibuktikan dengan masuknya 24 mahasiswa asal Thailand, 21 mahasiswa asal Afghanistan serta beberapa mahasiswa dari Irak dan Timor Leste pada tahun ini. Demikian dikatakan Rektor Unwahas Dr. H. Noor Achmad di depan 1525 mahasiswa baru saat pembukaan Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus (Ospek) di Kampus Menoreh.
Ospek yang dilaksanakan mulai 6 sampai 8 September 2014 ini mengusung tema “Menjadikan Unwahas sebagai Pusat Perguruan Tinggi Intelektual yang Berkarakter Ahlussunnah wal Jama’ah”. Menurut Kabag Kemahasiswaan Unwahas, Harun, S.IP, M.Si, tujuan Ospek adalah untuk memperkenalkan dunia akademik kampus. Termasuk diantaranya semangat kebangsaan dan nilai-nilai Islam Ahlusunnah wal Jama’ah (Aswaja) yang menganut pronsip moderat (tawasuth), berkeadilan (i’tidal), toleran (tasamuh) dan seimbang (tawazun). Dengan demikian diharapkan mahasiswa baru akan mempunyai karakter akademik yang didasari semangat kebangsaan dan nilai-nilai Aswaja.
Pada hari pertama Ospek, peserta mendapatkan materi tentang Aswaja yang disampaikan oleh Dr. Mudzakkir Ali. Sedangkan hari kedua para mahasiswa baru diberi pengarahan tentang kefakultasan. Mahasiswa baru Unwahas tahun ini tersebar di 8 Fakultas yang terbagi dalam 16 Program Studi. Kedelapan fakultas itu adalah Fakultas Teknik, Agama Islam, Farmasi, Hukum, Ekonomi, Pertanian, Keguruan dan Ilmu Pendidikan, serta Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Sementara Program Studi yang diambil adalah Teknik Mesin, Teknik Kimia, Teknik Informatika, Pendidikan Agama Islam, Mu’amalat (Hukum Ekonomi Syari’ah), Pendidikan Guru MI, Farmasi, Ilmu Hukum, Manajemen, Akuntansi, Ekonomi Islam, Agribisnis, PJKR (Guru Olahraga), Ilmu Politik dan Ilmu Hubungan Internasional.
