Unwahas salah satu perguruan tinggi terbesar di Jawa Tengah baru-baru ini menyelenggarakan pelatihan penyusunan proposal penelitian. Acara yang digagas oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) ini menghadirkan narasumber Prof. Dr. Totok S Florentinus M.Pd dari Universitas Negeri Semarang.
Menurut Ketua LP2M Ifada R Ekaningrum, M.Ag Unwahas dengan Tri Dharmanya melalui LP2M telah menetapkan Standar Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, yang merupakan pedoman dan tolak ukur bagi civitas akademika dalam meningkatkan kualitas serta kuantitas penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. “Salah satu isi butir standar itu adalah Unwahas secara berkala mengadakan pelatihan-pelatihan terkait penelitian dan pengabdian masyarakat guna meningkatkan kemampuan dan kualitas penelitian dan pengabdian masyarakat,” terangnya. Kegiatan ini juga dimaksudkan agar motivasi dosen dalam mengikuti hibah-hibah penelitian semakin meningkat.
Sementara itu narasumber dalam paparannya mengatakan bahwa salah satu kunci utama dalam menyusun proposal adalah membaca secara detil panduan. “Baca panduannya dan penuhilah aspek administrasinya,” tuturnya. Dia menambahkan bahwa metode penelitian juga menjadi salah satu aspek yang mendapat perhatian besar dari reviewer. Menanggapi salah seorang penanya tentang skema penelitian, Prof. Totok yang juga ketua LP2M Unnes ini mengatakan bahwa skema penelitian dosen seharusnya memang menyesuaikan rencana strategis (Renstra) penelitian universitas. Acara yang berlangsung di kampus Unwahas Sampangan tanggal 6 Maret ini diikuti secara antusias oleh 66 dosen. Unwahas di tahun 2015 ini berhasil meloloskan 6 judul untuk Hibah Bersaing dan 6 judul Penelitian Pemula. “Harapan kami agar kedepan, jumlah perolehan hibah penelitian semakin meningkat,” tutup Ifada yang sekarang sedang menyelesaikan program doktornya di Unnes ini.
