Dua orang dosen Teknik Kimia Unwahas mendapat kesempatan untuk mengikuti Pelatihan Pemanfaatan Hasil Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat dan Kreativitas Mahasiswa yang Berpotensi Paten di Yogyakarta, 31 Agustus – 2 September 2015. Kedua orang dosen tersebut adalah Indah Riwayati, ST, MT dan Laeli Kurniasari, ST, MT. Pelatihan ini diikuti oleh 115 orang dosen dari berbagai universitas di Jawa Tengah dan DIY seperti UGM, Undip, Unnes, Untag Semarang dll.
Dalam sesi pembukaan, tim Direktorat Pengelolaan Kekayaan Intelektual Kemenristekdikti menyampaikan bahwa dari ribuan judul program penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang didanai Kemenristekdikti maka terpilih 800 judul yang dianggap berpotensi paten. Sehingga secara bertahap 800 orang ketua tim tersebut akan diundang oleh Kemenristekdikti untuk mengikuti pelatihan penulisan paten sampai akhir tahun 2015. Selanjutnya dari 800 judul draft paten tersebut akan dipilih 500 judul yang akan diusulkan proses patennya ke kemenkumham dengan fasilitasi biaya dari kemenristekdikti. Hal ini dimaksudkan untuk mendongkrak jumlah paten yang dimiliki Indonesia, mengingat saat ini persentase paten Indonesia jauh lebih kecil dibandingkan dengan negara-negara tetangga.
Pelatihan yang berlangsung selama 3 hari tersebut diisi dengan paparan materi dari narasumber serta praktek penyusunan draft paten yang dipandu langsung oleh para pakar. Pada bagian awal materi, disampaikan informasi terkait paten, jenis-jenis dan cara pengusulannya termasuk tahap-antahapan proses. Materi selanjutnya adalah tata cara penulisan paten, dimana tata cara penulisan paten berbeda dengan tata cara penulisan artikel ilmiah. Materi ketiga adalah cara penelusuran paten. Materi ini sangat penting mengingat sebelum kita mengajukan paten maka kita harus bisa memastikan bahwa klaim yang kita buat di draft paten kita belum pernah dipatenkan oleh orang lain.
Setelah sesi paparan materi maka selanjutnya seluruh peserta diharuskan membuat draft paten sesuai dengan judul penelitian/pengabdiannya. Penyusunan draft paten ini dilakukan dengan mengacu materi yang telah diberikan serta dibantu oleh para pakar. Peserta juga diberi kesempatan untuk berkonsultasi sehingga diharapkan draft paten yang tersusun menjadi benar.
“Acara ini sungguh bermanfaat buat kami, karena ada hal-hal yang baru kami ketahui sekarang. Seperti misalnya bahwa klaim paten tidak boleh dipublikasikan terlebih dahulu atau terburuknya pendaftaran paten segera dilakukan setelah publikasi karena klaim paten dapat gugur oleh paten/publikasi orang lain maupun oleh publikasi sendiri,” demikian kesan Ibu Indah Riwayati yang juga Kajur Teknik Kimia mengenai acara tersebut. (LK)
