Nun jauh di lubuk hati dan relung jiwa pemuda Unwahas tersimpan keinginan kuat untuk membuat mobil karya sendiri yang bisa disejajarkan dengan mobil karya kampus-kampus besar selama ini. Tapi, apakah kita mampu? Beranikah kita mengambil resiko? Maukah kita bekerja keras? Gejolak batin akan harapan dan tantangan tidak mampu diredam. Apalagi dengan semakin seringnya kita melihat mobil karya mahasiswa di pameran dan di media sosiallainnya.
Akhirnya, Himpunan Mahasiswa Teknik Mesin (HMTM) Unwahas muncul dengan ide solutif yaitu mengadakan kuliah umum tentang rancang bangun kendaraan untuk Kontes Mobil Hemat Energi pada 14 April 2018 silam. Pembicara yang didatangkan adalah Bambang Parada Malau, seorang alumni Teknik Mesin Undip yang turut merintis proses pembuatan mobil Antawirya milik Undip.
Tindak lanjut kuliah umum tersebut yaitu dibentuknya tim pelaksana rancang bangun mobil hemat energi pertama di Unwahas. Nama Aswaja dipilih sebagai nama tim, selain sebagai identitas utama kampus yang berlandaskan toleransi juga sebagai wujud loyalitas tim untuk berjuang bagi almamater.
Selanjutnya pada bulan Mei, seluruh anggota tim mulai mempelajari panduan teknis Kontes Mobil Hemat Energi (KMHE) tahun 2017. Disusunlah pembagian kerja menjadi dua divisi yaitu nonteknis dan teknis, serta empat sub divisi; divisi bodi dan rangka, divisi mesin, divisi kemudi, dan divisi kelistrikan. Personilnya merupakan mahasiswa dari dua jurusan, Teknik Mesin dan Teknik Kimia, mulai dari angkatan 2015, 2016, hingga 2017.
Agustus 2018, konsep rancangan mobil yang diberi nama “Lintang Samudra”, kami biasa menyebutnya “Lisa” berhasil diselesaikan berikut proposalnya. Lalu sepanjang September tim teknis Aswaja terus berdiskusi dan evaluasi demi perbaikan rancangan mobil Lintang Samudra. Sedangkan, tim non teknis mulai bergerak mendistribusikan proposal dan menjalin komunikasi dengan perusahaan-perusahaan untuk diajak kerja sama. Alhamdulillah, hasilnya tim berhasil menggandeng PT. Sejahtera Motor Gemilang selaku dealer resmi Suzuki Motor Semarang, dengan dukungan berupa bimbingan riset mesin injeksi juga mesin Suzuki Address dan CV. Anugerah Agung, dengan support fasilitas permesinan CNC berikut pengelasannya.
4 Oktober 2018, Tim Aswaja mendapat kabar gembira dengan cairnya dana dari universitas dan kepastian datangnya mesin Suzuki. Maka terhitung selama 14 hari, melalui dana tersebut tim bergerak dengan cepat dan bekerja tanpa kenal lelah demi memenuhi tenggat waktu pengumpulan laporan dan video perkembangan proses rancang bangun. Tepat pada 18 Oktober proposal dan video berhasil diselesaikan dengan perkembangan body sebesar 50%, rangka dan kemudi 70%, mesin datang keesokan harinya.
Semua persiapan selesai, dan beberapa hari kemudian kami mendapat kabar bahwa Lisa belum berhasil lolos hingga tahap final. Inilah yang dinamakan ikhtiar. Kami memberikan usaha terbaik, namun Tuhan lebih tau apa yang terbaik bagi kami. Masih banyak yang harus kami pelajari dan perbaiki. Maka tim ini pun terus berjuang menyelesaikan prototype. Setidaknya nama tim dan nama mobil sudah pernah terdaftar dalam jajaran calon peserta KMHE 2018. Untuk itu tim tetap bertekad menyelesaikan prototype agar dapat mencoba lagi pada KMHE 2019. Kerja keras tim ini juga sempat ditampilkan pada malam Inagurasi HMTM pada hari Sabtu, 10 November 2018.
Akhirnya, semoga tekad perjuangan akan selalu tertanam hingga ke generasi-generasi berikutnya kelak. Berkomitmen melahirkan karya bagi almamater tercinta.
Jaya terus Unwahas!
